29.1.20

Notes Materi 'Future of Work' : Seminar Kampus 'Teknologi Zaman Now'

Perubahan Paradigma di Era Disruption


Perubahan tidak dapat dihindari; semakin hari dunia teknologi makin melesat. Para produsen berbondong-bondong meluncurkan tipe handphone terbarunya; dan para konsumen berbondong-bondong pula dengan hasrat memiliki semuanya.

Orang-orang kreatif dan menguasai teknologi membuat suatu era baru yang menggantikan era sebelumnya. Kita semua tahu jika taksi konvensional mulai tergerus bahkan hilang oleh kehadiran taksi online. Itu hanya contoh besar saat yang mapan merasa terganggu. Dan akhirnya tergantikan.

Menurut Prof Rhenald Kasali, seorang pakar ekonomi mengatakan jika banyak yang hanya menganggap Disrupsi ini hanya di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), tidak hanya itu bahkan pergeseran fungsi ini bukan hanya dalam bidang teknologi tapi merambah ke bisnis, pendidikan, kesehatan dan lainnya.

Dalam artikel yang ditulis dalam Rumah Perubahan, Prof Rhenald Kasali memberi rangkuman bagaimana kita menghadapi bahkan menanggapi perubahan ini. Pertama : Jangan nyaman menjadi ‘pemenang’. Terkadang kalau suatu perusahaan atau personal merasa sukses, sedikit sekali ia belajar kembali. Padahal generasi Milenial sedang menunggu time kapan mereka akan mendobrak perubahan. Kedua : Jangan Takut Mengkanibaliasasi Produk Sendiri, tidak salahnya jika suatu perusahaan membuat sesuatu yang berbeda dari produk sebelumnya. Dari konvensional ke digital misalnya; Ketiga : Membentuk Ulang atau Menciptakan yang Baru, ada dua cara yaitu melakukan Reshape (membentuk kembali) atau Create (mencipta) Lakukan inovasi dengan membaca situasi.

Selain dari perubahan tersebut perusahaan sekarang sudah melakukan yang namanya kerja bareng; jadi pemilik perusahaan bukan hanya satu orang saja; tapi sudah berbagi dengan orang lain. Atau tempat kerja yang bisa digunakan oleh beberapa perusahaan; sekarang sudah mulai nampak. Disana ada persaingan sekaligus ada peluang besar untuk bekerja sama. Karena dimana ada persaingan disitu lahan sangat menggiurkan.
Singa berada tidak jauh dari kerumunan Rusa.
Jadi apapun perubahan itu dan bagaimana pun perubahan itu; jangan sampai kita tergerus. Kita hanya punya dua pilihan; jadi pelaku atau korban; jadi pemain atau penonton; semudah itu kita memilih keputusan. Mau jadi seperti apa kamu?

Pergeseran Manusia oleh Mesin


“Mama, bila aku besar, nanti aku bekerja dimana?” Mungkin perkataan itu yang akan terlontar suatu hari nanti.

Perubahan teknologi yang telah dibahas sebelumnya menimbulkan konflik dan kekhawatiran karena akan ada beberapa pekerjaan yang hilang. Yup, Mesin menggantikan otot manusia. Dimana sekarang (maaf) kuli angkut di pelabuhan sudah digantikan oleh Crane dan Froklift, bahkan industri perfilman akan banyak kehilangan awak karena mereka bisa membuat film sendiri tanpa bantuan produsen. Mereka dengan mudahnya memasang film di youtube atau lewat Netflix.

Pekerjaan Yang Akan Hilang Karena Pergeseran Perkembangan Teknologi

Berdasarkan sumber artikel dari kompas tekno dan economy okezone berdasarkan analisis galssador situs pencari kerja, ada beberapa jenis pekerjaan yang terancam bahkan mulai tergerus karena mesin; diantaranya Teller bank mulai tergantikan oleh adanya mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri), mau pagi atau malam sekalipun kita langsung bisa mentransfer atau mengambil uang tanpa minta bantuan atau konsultasi dengan teller bank.

Kasir supermarket, di kota Negara maju atau mungkin beberapa kota besar sudah menggunakan mesin penjual. Resepsionis, bahkan di gawai kecil sekalipun sudah dilengkapi mesin penjawab atau system asisten virtual. Malah di Negara maju seperti Jepang sudah mulai digantikan dengan robot sungguhan.

Mungkin kamu pernah mengalami masa dimana kita bisa iseng memanggil operator telepon dan kartu GSM, kapan pun. Bahkan pegawainya sangat banyak untuk menjawab keluhan pelanggan. Dan sekarang sudah mulai diterapkan mesin penjawab otomatis.

Tukang Pos, mulai digantikan dengan email atau media sosial. Kapan dan dimanapun kita bisa saling mengirim tulisan, gambar, suara atau video dengan orang yang jauh. Selanjutnya Agen perjalanan, sudah mulai banyak iklan mengenai situs yang menyediakan jasa hotel, penginapan, wisata dan jalan-jalan.

Juru ketik, sudah tidak usah lagi mengambil notulen dan pencatat karena dengan bantuan software pengenal suara, suara kita akan diolah menjadi kata-kata dalam tulisan. Semudah itu. Reporter pun mulai tergeser dengan adanya blogger, media online dan netizen yang sudah siap dimana pun memberikan informasi dan kejadian saat itu juga. Bahkan lebih cepat. Maka mulailah satu demi satu perusahaan tabloid, Koran, majalah yang tutup lembaran, hilang atau berpindah ke digital.

Petugas loket tol, sudah digantikan dengan mesin. Yang paling dekat adalah mesin parkir Mayasari Plaza sekitar kampus; dari awalnya ada enam yang berjaga di pintu masuk dan keluar, sekarang hanya tinggal dua pintu keluar yang dijaga manusia.

Pencetak foto sudah digantikan dengan adanya fitur instamini di gawai kita; secukup itu kita bisa menikmati perubahan mungkin saja akan menggerus perkejaan kita. Tapi kita masih menikmatinya kan?

Bahkan konon, penerjemah mulai tergerus dengan adanya google pixel budy dan google asisten. Bahkan dosen-dosen dianalisis akan kehilangan jam mengajarnya karena suatu hari nanti kampus akan diselenggarakan semacam EO dimana para ahli di berbagai bidang akan ikut andil sebagai pembicara dan lewat online. Jangan jauh-jauh peran bimbingan belajar pun mulai digerus dengan adanya bimbel online.

Peran Kita Selaku Individu

Selesaikah kita? Apa yang harus kita lakukan? — Sesuai yang disampaikan oleh ketua STT YBSI Tasikmalaya, Dewanto Rosian Adhy, kita hanya tinggal memilih, mau jadi pelakon atau korban. Mau jadi pemain atau penonton.

Ingatlah kehadiran robot atau mesin ini adalah untuk membantu pekerjaan manusia; melakukan pekerjaan yang susah bahkan membahayakan jiwa. Contohnya penjaga tol, mereka justru diselamatkan dari bahaya asap kendaraan.

Rhenald Kasali, seorang pakar ekonomi menjelaskan jika Pekerjaan lama tidak akan hilang, tapi akan tumbuh pekerjaan baru yang mungkin kini kita dengar seperti Barista, Blogger, Web depeloper, app creator/developer, Social entrepreneur, fashionista and ambassador, smart animator, game developer, kewirausahaan, bisnis online dan lain-lain. Jadi jangan khawatir, selagi kita menguasai teknologi dan peduli dengan lingkungan sekitar. Pekerjaan baru akan tercipta dengan sendirinya.

“Saatnya melakukan pilihan terhadap peran yang akan diambil dalam menghadapi revolusi industri 4.0" - Dewanto Rosian Adhy.

--

Ditulis kembali oleh Agus Sutisna, dari rangkuman seminar Teknologi Zaman Now, pembicara Dewanto Rosian Adhy | STT YBSI | Tweening | B-One | IoT Kosorsium | TUK Buana, yang diselenggarakan oleh kampus STT YBS Internasional Tasikmalaya, pada Hari Sabtu, 21 Juli 2018 (Seminar pertama) dan Sabtu 11 Agustus 2018 (Seminar kedua)
#SeminarTeknologi STT YBS Internasional

--
Desain Sampul oleh pikisuperstar / Freepik
Comments


EmoticonEmoticon