30.4.21

Project Multimedia - Cara mendinginkan Bumi

Pendahuluan

Pemanasan Global menjadi satu-satunya kondisi mengancam bagi dunia. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai generasi muda untuk sama-sama meringankan kerja bumi. Dengan cara mendinginkan. Video pada awalnya adalah hasil jepretan kamera, namun terkendala memori dan kualitas video yang kurang, Akhirnya dialihkan ke media animasi menggunakan softwere Canva.


Teknik - Teknik Pengambilan Gambar


1. Mencari ide tulisan

Sumber berasal dari salah satu narasumber Pendidikan Pengetahuan Lingkungan. Dari semula teks menjadi animasi untuk membuat menarik tampilan.

Cara-cara praktis dan sederhana 'mendinginkan' bumi :

 

1. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.

2. Matikan listrik. Meski listrik rumah anda tak mengeluarkan emisi karbon, tapi pembangkit listrik PLN menggunakan bahan bakar fosil penyumbang besar emisi.

3. Ganti bohlam lampu ke jenis CFL, sesuai daya listrik. - Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet.

4. Bersihkan lampu. - Debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%.

5. Jika terpaksa memakai AC. - Tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk

    secukupnya, sekitar 21-24o C).

6. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).

7. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.

8. Jemur pakaian di luar jangan menggunakan heater. - Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.

9.   Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).

10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).

11. #SayNoToPlastic. Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.

12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar mereka turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi.

 

(materi seminar lingkungan hidup universitas galuh fkip biologi oleh dosen kami bapak Eming Sudiana)

2. Pengumpulan Video-video pendek







3. Pembaharuan Video Animasi


berjudul : Cara mendinginkan Bumi pada link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=pszuKwBGjG0

Pada awalnya adalah pengambilan gambar, namun terkendala dengan kapasitas memori. Maka semua dialihkan ke animasi.

Berikut dashboard apliaksi Canva sebagai softwere untuk membuat animasi :



Penutup

Demikian hasil project multimedia tentang Literasi Lingkungan yang telah dibuat. Project ini jauh dari kata sempurna. Tapi semoga menjadi bahan bagi kita semua, untuk mencintai alam dan segala keindahannya. 

 


17.12.20

Note : Virtual Booktalk bersama Tere Liye - Nebula dan Selena - Via Zoom dari Gramedia Tasikmalaya



Acara : Virtual Booktalk bersama Tere Liye - Nebula dan Selena
Tempat : Live zoom dari Gramedia Tasikmalaya
Waktu : Kamis, 17 Desember 2020 | pukul : 16.00 - 17.45

---

Moderator : Novera Kresnawati
Narasumber : Darwis tere Liye

-

Pemaparan Materi

Bang Tere Liye atau Darwis tere liye adalah penulis novel yang diterbitkan oleh GPU, dengan banyak judul yang terkenal : Hujan, Serial Bumi, Serial anak-anak mama, dan banyak lagi.

Moderator : Apakah Ali terinspirasi dari Hulk?

Ali ini karakter yang spesial dari ketiga utama pemeran utama. Karakter yang sudah dirancang untuk bisa berubah wujud. Tapi ada penjelasan ilmiahnya. Terinspirasi dari ikan buntal yang akan menggelembung ketika terancam.

Moderator :Apakah ada kemungkinan ily hidup kembali?

Ily adalah karakter dalam buku Bulan. Dimana dalam cerita tersebut tokoh ini meninggal. Banyak pembaca yang kecewa saat tokoh pujaannya ini meninggal dalam cerita. Dalam ceritanya ily ini berubah jadi kapsul (?). Pertanyaan yang menarik adalah jika dia hidup lagi adalah apakah dia akan menjadi tokoh protagonis atau antagonis. Itu sisi dari penulisnya. Terinspirasi dari ikan yang dorman/tidur dalam lumpur/tanah liat. Dan ketika hujan datang, maka ia akan hidup kembali.

Moderator :Kalau mau menulis apakah harus menulis cerpen dulu?

Awalnya bang tere menulis puisi dan cerita-cerita pendek. Membuat dari yang kecil-kecil, menulis cerpen lalu artikel, blog dan tahun 2005 menulis novel. Malah banyak adik-adik yang menulis buku novel. Di GPU juga ada GWP untuk belajar menabung Latihan menulis.

Moderator :Sebagian penulis yang menulis dengan kata-kata vulgar tapi

Masing-masing penulis itu khas, dengan bahasa apapun, kosakata vulgar/kasar. Dalam konteks kreativitas itu boleh saja. Tapi bang Tere liye, karena dimulai dari buku-buku anak seperti Semoga Bunda disayang Allah. Sebagian tulisan bang tere, tidak ada yang tokoh yang merokok dan berhubungan. Tapi lain dari itu yang penting produktivitas. Dan tinggal memilih mau yang mana.

Moderator : Apakah pola tiga jagoan akan muncul di buku lainnya?

Rumus karakter utama bagusnya ganjil. Polanya begitu dengan dikelilingi oleh karakter pendukung karakter lain. Next buku bang tere akan menulis tentang enam detektif tapi dengan tiga tokoh utama.

Moderator : Raib kan mamahnya, Klan Bulan. Tapi lahir di bumi. Apakah nanti ada kemungkinan bertemu ibunya?

Dalam buku Nebula dituliskan ibunya meninggal, dan berubah menjadi air tidak berwarna, disekitarnya banyak salju. Pertanyaan yang menarik adalah apakah Raib akan bertemu ayahnya? (Tazk)

Moderator :: Menulis sukses itu bakat atau Latihan?

Bang darwis tidak merasa penulis sukses. Penulis sukses adalah orang yang menulis bertahun-tahun (bisa produktif). Penulis itu dituntut menulis sepanjang masa. Bakat tanpa Latihan hanya kosong saja. Bakat itu penting, tapi Latihan lebih penting untuk menjadi penulis sukses.

Moderator :Penulis dan media social.

Kalau kita menulis novel bisa menyampaikan pesan. Tapi dia terbatas dengan dialog, ga bisa kita titipkan ceramah dan sebagainya. Bang darwis biasanya menulis kolom dengan tema isu-isu politik atau isu yang sedang ramai diperbincangkan. Bang darwis memaintenance media sosialnya.

QnA dari peserta


Alin Ruhana : bagaimana caranya bang darwis punya pemikiran tentang novel yang seseru itu? bisa jadi inspirasi juga.

Bang Darwis pernah terpesona dengan banyak karakter, genre dan cerita yang seru. Banyak-banyak mengisi kepalamu!’ itu kata penulis yang ditanya oleh bang darwis. Cara isi kepala: 1. banyak baca buku, 2. banyak bertemu dengan orang lain, Kita kadang abai dengan sekitar, padahal ada disekitar kita. 3 Banyak melakukan banyak perjalanan. Bisa ke pasar dll. Kita tidak akan menulis itu jika kita tidak mengetahui tentang itu. Itu jawaban dari pertanyaan yang pernah bang darwis tanyakan kepada penulis idolanya.

Rida Oktaviani : Gimana caranya riset biar ga bosan?

Penulis itu wajib riset. Se-imajinasi apapun harus juga riset. Seperti bagaimana menjelaskan selly mengeluarkan petir, terinspirasi belut listrik. Dan ali adalah juru bicara bang ali secara tidak langsung untuk menjelaskan banyak hal. Bang tere liye banyak membaca tentang penelitian-penelitian yang bisa menginspirasi ke novelnya. Itu adalah sumber riset yang menarik. Itu untuk novel fantasy. Lebih-lebih untuk buku fiksi. Sekarang lebih enak bisa nonton youtube untuk mencari riset. Hari ini riset jadi lebih menyenangkan.

Firman Nurdiansyah : Film Rembulan Tenggelam di Wajahmu, tidak seperti dalam bukunya.

Dalam film imajinasimu dipangkas habis. Karakter sudah dijelaskan langsung oleh gambar. Pointnya : kenapa dibuat film, karena supaya cerita tersebut bisa menjangkau kepada banyak orang. Medianya berubah, akan banyak yang menyentuhnya. Apabila ada yang bertanya siapa itu tere liye? Tapi mereka tahu film seperti Hafalan Shalat Delisa.

Misnawati : seorang akuntan public kok bisa jadi penulis?

Menulis adalah kemampuan dasar yang dimiliki semua orang. Yang membedakannya adalah bang tere melatihnya sejak kecil. Ia menemukan tips-tips secara ilmiah bagaimana menulis cerita yang baik. Kalau mau jadi penulis buku, mulailah menulis.

Faikaa : Pencapaian yang belum dicapai bang tere?

Obsesi bang darwis adalah melahirkan penulis-penulis berikutnya yang jauh lebih produktif darinya. Dengan cara mengadakan roadshow, bertemu anak-anak. Next project aka nada pendampingan sepuluh anak untuk belajar menulis.

Putri Fasya : bang tere suka buku apa?

Di Usia muda bang tere suka membaca buku-buku klasik mahabarata, wiro sableng, dll. Kita tidak harus punya kesukaan pada satu genre. Bang tere malah hatam buku biografi. Suka pula membaca dari koran bekas gorengan.

Angga Suanda – Saran : Bagaimana kalau orang tuanya ali/raib pergi ke dunia paralel? – kenapa di buku bang tere setiap babnya hanya diberi nomor. Seperti dalam buku rembulan tenggelam di wajahmu.

Terbitan yang baru akan dirubah, tidak hanya penomoran dalam bab. Memang lebih enak dan lebih cepat.

Rika Marlia : Di novel serial bumi, apakah ada setting tentang gambaran sumsel? Dan bagaimana membuat karakter

Tidak ada secara implisit eksplisit mengenai sumsel. Ada juga dalam buku serial anak-anak mama. Karakter itu bisa diciptakan tapi ceritakanlah secara utuh. Ga cukup hanya disebut ‘Lumpuh itu orang jahat’. Tapi ceritakannya ‘Lumpuh mencengkram leher ali, sehingga Ali tidak bisa menggunakan kekuatannya.’ Buatlah background cerita yang berbicara. Itu cara mengembangkan karakter.

Lintangkaj : Genre romantic bang tere?

Hello adalah naskah roman bang tere, yang segera lahir, dibuat sedemikian rupa yang membuat pembaca meleleh. Dan kenapa cerita dibuat film banyak adegan yang dipotong? Itu masalah durasi menurut ka Novera Kresnawati, menambahkan.

Ruth Karyoko : punya konsep menulis, tapi dimulai dari mana? Setting latar, karakter.

Disiplinnya adalah menentukan ceritanya seperti apa, ada di kepala, tokohnya. Riset ceritanya, untuk kebutuhan. Setelah matang baru ditulis. Tapi ada banyak penulis lain yang menulis secara mengalir.

Azminatul Alfay Rohmah : Bagaimana cara menciptakan kekhasan bahasa.

Kekhasan gaya bahasa, tulisan, dialog diperoleh dari Latihan. Contohnya koki yang berlatih sejak 20 tahun dan koki baru semalam. Bagaimana cara Menyusun bumbu, garam, tingkat kematangan. Gaya khas penulis secara otodidak berdasarkan

Agus Sutisna : Bang, kalau menerbitkan buku di penerbit indie/lokal bagaimana? Dan bagaimana caranya novel/buku kita laku? – apakah dilihat dari penerbitnya/penulisnya/ceritanya?

Penerbit mayor itu diurus oleh editor, layout, distributor professional tapi tidak fleksibel, tapi penerbit indie itu fleksibel. Dulu serial supernova-nya Dewi Lestari diterbitkan indie. Bagaimanapun isi cerita yang lebih penting.

Moderator : Situasi saat pandemi seperti ini, toko buku tutup bagaimana masa depan literasi?

Bang darwis menulis buku sejak 2015. Mengikuti literasi sejak SMA. Tantangan : bajakan. Bang tere itu penulis. Penulis bisa terus menulis. kalau diam mau menulis. kalau tidak kertas maka ia akan menulis di dinding-dinding. Dalam dunia industri literasi : jangan beli bajakan. Lebih baik pinjam kalau tidak ada uang. Install ipusnas. itu adalah cara menyelamatkan industri literasi.

Semoga bermanfaat, mohon koreksi dan silahkan dibagikan.

--

Notulen : Agus Sutisna

12.12.20

Notes : Puncak Perayaan Baca Bareng Edisi November 2020

Kegiatan ini dilaksanakan kerjasama antara Moco Academy by Aksaramaya - Ipusnas - Kompas Gramedia - Tikomdik Jabar - PhiRadio - Buku Kompas - Penerbit Kompas - Readathon.id


Tempat : kelas.mocoacademy.id
Tanggal : Sabtu, 12 Desember 2020
Waktu : 14.00 - 16.00
Pemateri : Putu Fajar Arcana
--

  1. Menulis bukan karena tuntutan. Tapi sebuah pilihan. Sehingga penulis bisa memenuhi kebutuhan hidup.
  2. Eksekusi dengan menulis. Latihan 1 hari 1 lembar bisa jadi pilihan.
  3. Jangan pernah menggapai sesuatu yang jauh ketika menulis mulailah dari sesuatu yang dekat dengan kita, karena kita tahu masalahnya.
  4. Writer block bisa diatasi oleh outline dan Deadline.
  5. Writer block juga bisa diatasi dengan selalu memiliki tabungan ide, bisa menulis di laptop atau buku kecil. Supaya setiap kejadian tidak hilang. yang penting tulis/catat kata kuncinya.
  6. Kirim saja naskah kalau ingin tahu reaksi penerbit/pembaca. Kalau bisa yang ada editornya supaya mendapat kepuasan tersendiri manakala naskah kita melalui kurasi dan berhasil/gagal.
  7. Jaminan lolos sekali tidak menjamin lolos selanjutnya, tergantung kualitas kita. Perlu kesabaran, ketekunan, strategi dalam mengolah cerpen dan termasuk faktor rezeki.
  8. Strategi mengirim naskah mingguan, kita bisa kirim per bulan.
  9. Biasanya redaktur akan melirik cerpen dari cerpenis baru dari tiga cerpen pertama mereka. apakah ada perkembangan atau tidak. untuk mengecek apakah karyanya original atau tidak. so, anak-anak muda yang sekarang baru ngirim sekali masih ada harapan terus mengirim sampai dilirik oleh editor.
  10. Apapun bentuk tulisannya, apalagi non fiksi. riset adalah sebuah habit yang baik untuk membuat tulisan. Mengambil dari ilmu jurnalistik. diambil dari Data dan Fakta. Contoh penulisan tentang Covid.
  11. Seenggak-enggaknya Fiksi itu bisa memberi perubahan jika dibuat dengan mengedepankan riset dari data dan fakta. Sehingga bukan hanya hiburan tapi bermanfaat. dibanding novel-novel yang hanya berdasarkan khayalan. Itu Kekuatan riset sebagai basis dalam membuat tulisan.
  12. Riset ini adalah keterampilan yang bisa dipelajari. tidak ada urusan dengan bakat, bakat itu hanya tambahan.
  13. Seorang pembaca yang antusias pasti bisa menulis. Tinggal menunggu momentum aja. karena momentum bisa diciptakan dengan kemauan. 'ah, kita sudah banyak membaca buku. ini saatnya kita menuliskan untuk disampaikan kembali kepada orang lain'.
  14. Keterampilan bisa diasah dengan apa yang paling dekat dengan diri sendiri, dengan segala persoalannya lalu bikin referensi sehingga orang lain merasa bahwa cerita itu milik dia sendiri. Kunang-kunang di langit Manhattan - adalah cerpen berdasarkan pengalaman sendiri. Dan dengan mempelajari referensi sehingga dapat dinikmati orang lain sebagai pengalamannya sendiri.
  15. Seorang penulis harus mendapatkan karakter/ciri/stylenya sendiri. apa yang mempengaruhi style tersebut? - Pont ini belum sempat ditulis karena gangguan sinyal. Padahal sangat penasaran apa yang menjadikan para penulis seperti Dewi 'Dee' Lestari, Ayu Utami,dll memiliki style tersebut.
  16. Kesimpulan : Menulis adalah berbagi kepada orang lain. Pekerjaan menulis bukan pekerjaan yang sia-sia. Ini pekerjaan yang terhormat.

----------------------------
Pencatat : Agus Sutisna


Berikut dokumentasinya :




25.2.20

Diagnostic Test : Multiple Intelligence (Kecerdasan Majemuk)



Manusia Itu Unik

Setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda. Bukan dia yang pintar Matematika atau Fisika yang bisa disebut 'pintar'. Tapi pada kesehariannya memang seperti itu ya? Kita tengok ketika di sekolah, siswa mana yang disebut si Pintar? -

Pun jangan sekali-kali mengatakan 'bodoh' terhadap yang tidak mendapatkan nilai 10 di bidang Olahraga, Musik, Bahasa, atau Kimia. Jangan pula mengatakan pemalas pada mereka yang senantiasa berdiam diri di rumah atau memilih sendirian di taman sekolah. Apalagi mengatakan cari muka pada siswa yang gemar beradu pendapat dan berdiskusi di ruang kelas. Mereka ada dalam porsinya masing-masing. Mereka ada dalam kecerdasannya masing-masing. Teori ini disebut Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence).

Ada bakat yang kadang belum tergali hanya karena kita ikut-ikutan orang lain. Ia yang selalu tertinggal dan berada dalam urutan belakang, karena ia tidak bisa mengejar prestasi teman-temannya. Ini nyaris seperti harimau yang mencoba belajar berenang, bergaul dengan kelompok lumba-lumba yang hidup di lautan. Walaupun ia pada akhirnya bisa berenang, tetap saja ia bukan yang terbaik di bidangnya.

Dan jika pun memaksakan dengan apa yang sedang 'trend' hari ini, akumulasi waktu dan tenaga untuk mempelajarinya tidak akan sebanding dengan apa yang seharusnya kamu dapatkan lebih dari 'apa yang terbayangkan'. Saya percaya setiap manusia yang terlahir ke dunia, memiliki visi tersendiri untuk apa yang diciptakan.

Pernah suatu kali saya mencoba uji test Kecerdasan  Majemuk ini pada siswa bimbingan belajar saya, dan apa sambutan yang saya dapatkan?

Ketika di test si anak mendapatkan Kecerdasan Musikalitas yang sangat tinggi. Tapi orang tuanya, mematahkan untuk mencari kecerdasan yang lain yang lebih 'wajar', yang 'lumrah'. Para orang tua masih membayangkan profesi kerja kantoran adalah dambaan untuk anaknya, dimana nilai Matematika adalah yang utama. Bukan jadi penulis atau jadi pemusik.

Dan saya pribadi tidak mempermasalahkan hal ini, karena matematika itu memang sangat perlu untuk mendukung 'Pencapaian'. Lihat saja Ujian Nasional, Test Kecakapan Kerja, Test CPNS, dimana Matematika tidak bisa dilepaskan untuk mengukur kepandaian seseorang. Prokontra pasti ada.

Bukan itu saja yang saya khawatirkan. Banyak bakat-bakat alami dari siswa yang tertimbun lantaran desakan ekonomi dan keluarga. Ribuan anak-anak terdeteksi 'Cerdas' hilang karena tidak bisa membiayai pendidikan. Mereka memilih bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Lagi-lagi terkendala.

Setelah lulus sekolah apakah mereka akan sukses? "Manusia hanya bisa merencanakan, Tuhan yang menentukan dan orang lain yang berkomentar." Sebisa mungkin kita berusaha untuk memantapkan hati, berdo'a pada Tuhan supaya dipertemukan dengan 'Mimpi Besar' kita.  Cita-cita yang kita dambakan saat kecil. Dan jangan sampai anak-anak generasi mendatang 'malu', 'ragu', 'tidak tahu' akan Impian mereka.

Back to Content

Test Multiple Intelligence


Test berikut berisi pilihan yang bisa dicentang lebih dari satu, jika sesuai dengan karakter/pembiasaan diri. Kerjakan dengan baik dan hati-hati. Semoga berhasil.

Back to Content

Linguistik intelligence


Untuk Ananda yang memiliki kecerdasan Linguistik (Linguistik Intelligence) menonjol maka pada umumnya mampu melakukan hal-hal berikut:


  • Menghafal dan mengingat nama, kata, dan istilah baru sepanjang waktu.
  • Mempelajari bahasa asing dengan sangat mudah.
  • Memahami informasi dan petunjuk/instruksi baru yang didengarnya.
  • Memiliki kepekaan terhadap arti kata dan urutannya yang baru didengarnya.
  • Menyampaikan suatu pesan lisan dengan jelas dan runtut.
  • Menulis suatu karya tulis, seperti esai, cerita, puisi, jurnal, dan sebuah buku.
  • Melakukan persuasi negosiasi dengan orang lain.
  • Belajar melalui kata-kata yang didengarnya dan tulisan yang dibacanya.
  • Menggunakan kata dan bahasa secara efektif untuk berbicara dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menyukai dan mahir dalam berdiskusi, berpidato, dan berdebat.

Jika kecerdasan linguistik belum berkembang dengan baik, beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. belajar mendengarkan efektif,
  2. belajar berbicara dengan jelas,
  3. memperbanyak membaca buku-buku baru,
  4. berlatih menulis kreatif.
  5. Libatkan diskusi, debat, collaborative learning.
  6. Gunakan bahasa sendiri.untuk menjelaskan, merangkum atau membuat catatan
  7. Gunakan teknik kata atau kalimat kunci.
  8. Pelajari cara menyusun presentasi atau makalah yang baik
  9. Pelajari teknik berbicara dan mendengar yang baik dan benar

Pilihan karir atau pekerjaan yang cocok bagi orang yang memiliki kecerdasan linguistik yang baik adalah menjadi seorang penulis, pengacara, politikus, guru bahasa, pengarang buku, wartawan, penyair, penyiar radio atau televisi, trainer, ahli bahasa, penerjemah, public relation, editor buku, konsultan media, pemain sandiwara, dan pelawak.

Back to Content

Logical–Mathematical Intelligence


Untuk Ananda yang memiliki kecerdasan Logika-Matematika (Logical-Mathematical Intelligence) menonjol maka pada umumnya mampu melakukan hal-hal berikut:
  • Menghitung dan bekerja dengan angka sederhana maupun rumit.
  • Mengenali pola hubungan sebab-akibat dari suatu peristiwa atau kejadian.
  • Mengenali dan menguraikan pola yang abstrak atau tidak jelas.
  • Berpikir secara ilmiah dan sains.
  • Menguji suatu teori atau hipotesa baru dengan metode ilmiah.
  • Memecahkan permasalahan ayng membutuhkan pemikiran logis.
  • Melakukan kategorisasi dan klasifikasi atas temuan atau informasi baru.
  • Berpikir deduksi dan induksi.
  • Mahir menyusun strategi, misalnya permainan strategi atau bisnis.
  • Menggunakan teknologi yang tepat untuk memecahkan masalah sehari-hari.

Jika kecerdasan logika-matematika belum berkembang dengan baik, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. seringlah berpikir logis, baik secara deduksi maupun induksi
  2. biasakan untuk bermain dengan angka, jangan alergi terhadap matematika
  3. berlatihlah mengenali pola hubungan tertentu
  4. belajarlah menjadi seorang problem solver (pemecah masalah)

Pilihan karir atau pekerjaan yang cocok bagi orang yang memiliki kecerdasan logika-matematika yang baik adalah menjadi seorang ilmuwan, peneliti, ahli matematika, dokter, akuntan, ahli ekonomi, programer komputer, teknisi, guru ilmu pengetahuan alam atau matematika, ahli statistik, banker, dan ahli pembukuan.

Back to Content

Visual-Spatial Intelligence


Untuk Ananda yang memiliki kecerdasan visual-spasial (Visual Spatial) menonjol maka pada umumnya mampu melakukan hal-hal berikut:

  • Membayangkan dan mengenali suatu objek dan bentuk yang baru dilihat.
  • Membuat desain barang dan ruangan dalam suatu bentuk tertentu.
  • Memiliki kapasitas membuat sketsa, menggambar dan melukis.
  • Menggunakan gambaran suatu objek tertentu untuk berpikir.
  • Mengenali satu lokasi dan tempat tertentu, jalan masuk, dan jalan keluarnya.
  • Mengubah gambaran suatu objek atau pola tertentu melalui mental.
  • Membuat peta, grafik diagram, serta bagan alir (flow chart).
  • Memiliki keahlian seni lainnya, seperti memahat patung, seni ukir, dan seni cipta lainnya.
  • Mempunyai imajinasi yang baik, termasuk terhadap gambar tiga dimensi.
  • Menampilkan suatu rencana masa depan secara visualisasi ataupun gambaran nyata.
Jika kecerdasan visual-spasial belum berkembang dengan baik, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. belajar untuk menyukai bentuk, warna, dan ruang
  2. berlatihlah menggambar secara mental maupun realistis

Pilihan karir atau pekerjaan yang cocok bagi orang yang memiliki kecerdasan visual-spasial yang baik adalah menjadi seorang seniman, arsitek, fotografer, desainer (interior dan pakaian), pemahat patung, ahli survei, ahli kecantikan, pelukis, juru gambar (teknik atau arsitek), pilot, dan perencana kota.

Back to Content

Bodily-Kinestethic Intelligences


Untuk Ananda yang memiliki kecerdasan bodily-kinestethic (Linguistik Intelligence) menonjol maka pada umumnya mampu melakukan hal-hal berikut:

  • Mempunyai koordinasi fisik/anggota tubuh dengan waktu yang tepat.
  • Melakukan kegiatan dan aktivitas fisik.
  • Menunjukkan keseimbangan gerakan anggota tubuh dalam kegiatan seni gerak, misal berakting atau menari.
  • Berolahraga, termasuk bela diri dan senam.
  • Menyelesaikan keterampilan tangan, seperti membuat patung.
  • Menampilkan bahasa tubuh yang meyakinkan saat menyampaikan ide.
  • Menyatukan pikiran dan gerakan tangan untuk menggerakkan objek tertentu.
  • Mempelajari sesuatu yang baru dengan memegang, menyentuh, dan melakukan.
  • Mengelola suatu peralatan rumit yang membutuhkan gerakan motorik halus.
  • Menunjukkan ketahanan fisik dan ketepatan koordinasi tubuh dalam menyelesaikan tugas fisik, seperti memindahkan dan menyusun sekumpulan barang dari satu tempat ke tempat yang lain.

Jika kecerdasan kinestetik-tubuh belum berkembang dengan baik, maka berlatihlah mengkoordinasikan gerakan tubuh Anda. Sebelum berlatih, tentukan terlebih dahulu kapasitas apa yang ingin ditingkatkan. Tip praktis yang dapat dicoba:

  1. berlatih mengekspresikan ide dan perasaan didukung oleh bahasa tubuh. Misalnya menunjuk sesuatu dengan jari telunjuk dan mengarah ke arah yang dituju.
  2. bermain peran (role playing)
  3. jika ingin meningkatkan sebagai seorang profesional, maka perlu mengikuti suatu perkumpulan atau klub
  4. mengkoordinasikan gerakan tubuh yang berkaitan dengan motorik halus

Pilihan karir atau pekerjaan yang cocok bagi orang yang memiliki kecerdasan kinestetik-tubuh yang baik adalah menjadi seorang olahragawan, penari, aktor/aktris, koreografer, ahli bedah, tukang bangunan, tentara, pemain drama panggung, ahli akupuntur, petualang, terapis fisik, ahli bela diri, dan pembuat patung.
Back to Content


Musical Intelligence


Untuk Ananda yang memiliki kecerdasan musikal (Musical Intelligence) menonjol maka pada umumnya mampu melakukan hal-hal berikut:

  • Mengenali dan merespon denganmuidah berbagai auara yang didengar.
  • Mengenali jenis musik yang didengar.
  • Menyenyikan sebuah lagu selaras dengan nada dan irama.
  • Memiliki hasrat dan ketertarikan kuat terhadap musik dan lagu.
  • Menciptakan sebuah lagu dan irama musik.
  • Melakukan analisis dan apresiasi terhadap suatu jenis musik.
  • Memainkan instrumen alat musik.
  • Membaca notasi dan tanda musik lainnya.
  • Menggunakan lagu atau musik untuk mengingat sebuah informasi.
  • Memahami hubungan antara musik dan perasaan.

Jika kecerdasan musikal belum berkembang dengan baik, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. berlatih mengenali berbagai suara di berbagai tempat
  2. belajar mengenali berbagai lagu dan jenis musik
  3. belajar menguasai musik secara teknis
  4. mengukuti kontes atau kompetisi tarik suara
  5. memahami makna atau arti sebuah lagu
  6. menyampaikan informasi baru dengan intonasi tertentu

Pilihan karir atau pekerjaan yang cocok bagi orang yang memiliki kecerdasan musikal yang baik adalah menjadi seorang penyanyi, pemain musik, pencipta lagu, dirijen, pemandu musik, teknisi alat musik, konsultan musik, dan seorang disc jockey.
Back to Content


Interpersonal Intelligence


Untuk Ananda yang memiliki kecerdasan interpersonal (Interpersonal Intelligence) menonjol maka pada umumnya mampu melakukan hal-hal  berikut:


  • Memiliki kepekaan mengetahui pikiran, perasaan, dan maksud orang lain.
  • Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu tim kerja.
  • Berkomunikasi secara efektif dengan orang lain.
  • Mudah berempati dengan orang lain.
  • Memiliki jiwa kepemimpinan dan mampu menjadi penengah di antara orang lain dalam suatu masalah.
  • Membujuk dan mengarahkan orang lain.
  • Mengajar dan berbicara di depan banyak orang lain.
  • Mudah menjalin relasi sosial dengan orang baru.
  • Suka berorganisasi dan menjadi anggota suatu perkumpulan sosial.
  • Memberikan saran dan konseling kepada orang lain.


Jika kecerdasan interpersonal belum berkembang dengan baik, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:


  1. berlatih komunikasi secara efektif. Misal mengikuti kegiatan pengembangan diri, ikut organisasi.
  2. mulai untuk terbiasa bekerja sama dengan orang lain. Misalnya dengan membentuk kelompok diskusi, memebri bantuan pada orang lain, dsb.
  3. belajar memahami pikiran, perasaaan, motivasi, dan maksud orang lain.
  4. mengambil kesempatan peran kepemimpinan yang datang kepada kita
  5. mengembangkan karakter yang mendukung aktivitas menjalin relasi dengan orang lain. Misalnya bersikap ramah, rendah hati, berpikiran positif, jujur, suka membantu orang lain.


Pilihan karir atau pekerjaan yang cocok bagi orang yang memiliki kecerdasan interpersonal yang baik adalah menajdi seorang poitikus, manajer, guru, pekerja sosial, terapis wicara, profesional pengembangan sumber daya manusia, mediator, pemimpin, konselor, psikiater, salesman, ahli agama, psikolog, organoser, trainer.
Back to Content

Intrapersonal Intelligence


Untuk Ananda yang memiliki kecerdasan intrapersonal (Intrapersonal Intelligence) menonjol maka pada umumnya mampu melakukan hal-hal berikut:

  • Menyadari dan mengerti kondisi emosi, pikiran dan perasaan, motivasi, dan tujuan diri sendiri.
  • Bekerja secara mandiri.
  • Mengungkapkan dan mengekspresikan pikiran dan perasaan sendiri.
  • Menyusun dan mencapai visi, misi, dan tujuan pribadi.
  • Mengembangkan konsep diri dan sistem nilai yang dianut dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menyadari kelebihan dan kekurangan diri.
  • Memiliki kemauan untuk mengembangkan diri sendiri tanpa perlu dimotivasi oleh orang lain.
  • Memiliki kapasitas berpikir yang tinggi tentang filsafat hidup.
  • Mengatur kondisi internal diri sendiri secara efektif.
  • Memiliki kapasitas memahami hubungan antara diri sendiri dan orang lain.

Jika kecerdasan intrapersonal belum berkembang dengan baik, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:


  1. sediakan waktu untuk merefleksikan diri
  2. melakukan program pengembangan diri


Pilihan karir atau pekerjaan yang cocok bagi orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang baik adalah menjadi seorang ahli filsafat, dokter jiwa, ahli agama, psikolog, peneliti, konselor spitritual, dan perencana program pengembangna diri.
Back to Content

Naturalis Intelligence


Untuk Ananda yang memiliki kecerdasan naturalis (Naturalis Intelligence) menonjol maka pada umumnya mampu melakukan hal-hal berikut:


  • Memiliki kepekaan terhadap alam dan lingkungan di dalamnya.
  • Memelihara binatang.
  • Merawat tumbuhan.
  • Mengetahui perubahan cuaca dan lingkungan alam.
  • Mengelompokkan objek yang ada di alam sesuai dengan cirinya masing-masing.
  • Mengenal dan mengelompokkan berbagai makhluk hidup yang berbeda.
  • Berpetualang di alam terbuka.
  • Peduli dengan keadaan lingkungan alam beserta isinya.
  • Memahami fenomen yang terjadi di alam, seperti siklus kehidupan makhluk hidup.
  • Memahami bagaimana sesuatu di alam itu bekerja.


Jika kecerdasan naturalis belum berkembang dengan baik, maka mulailah memahami alam lingkungan sekitar. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memahami lingkungan:


  1. bangun di pagi hari, merasakan kesejukan udara, suara alam pagi, dan matahari uang mulai bersinar.
  2. belajar tentang dunia binatang dan tumbuhan, yaitu dengan membaca buku-buku tentang binatang dan tumbuhan, mengunjungi kebun binatang, dsb.
  3. meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan alam sekitar. Mengamati cuaca, musim, adanya pelangi, siklus makhluk hidup, dsb.
  4. mengunjungi tempat-tempat baru yang belum pernah dikunjungi, khususnya yang berhubungan dengan pemandangan alam seperti dataran tinggi, pantai, pegunungan, danau, dsb.


Pilihan karir atau pekerjaan yang cocok bagi orang yang memiliki kecerdasan naturalis yang baik adalah menjadi seorang petualang alam, ahli lingkungan alam, petani, peternak, ahli perkebunan, ahli batu-batuan, dan pengamat cuaca.
Back to Content

18.2.20

Notes Pelatihan Public Speaking : Komunikasi Efektif dengan Mengendalikan Gugup di Depan Umum


Mitos : “Kemampuan berbicara di depan umum karena bakat”
Fakta :  "Kemampuan berbicara di depan umum berkembang karena latihan dan praktek"

Kalau begitu, apa sebenarnya yang menghalangi kita untuk berlatih dan praktek? Yup! Penyebab aslinya “rasa gugup” akibat “rasa takut”.

Pertanyaan paling banyak kerap keluar dari para peserta pelatihan Public Speaking adalah "Bagaimana caranya mengatasi grogi, rasa deg-degan dan kaki gemetar ketika berbicara di depan umum?"

Grogi sepertinya hal wajar ya melanda seseorang yang akan berbicara di depan umum, kadang karena ingin tampil maksimal sesuai latihan malah menambah rasa grogi. Kebayang mungkin ia akan salah ucap sehingga ditertawakan orang lain. Atau lupa materi ketika asik berbicara di depan umum, padahal itu semua belum terjadi. Hanya saja segala kemungkinan terbayang dalam ingatan. Kalau dia bermental lemah ia akan mengundurkan diri.

Saya pernah membaca beberapa biografi tentang tokoh-tokoh yang jago orasi, retorika dan biasa berbicara di depan umum bahwa rasa grogi adalah rasa yang sering datang berulang, dan justru karena rasa grogi itu membuatnya menjadi sadar apa yang harus ia lakukan. Sehingga dia akan lebih fokus dalam menyampaikan materi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, GROGI berarti merasa canggung atau takut berhadapan dengan orang banyak.  Sementara NERVOUS atau GUGUP adalah berbuat atau berkata dalam keadaan tidak tenang; gagap; sangat tergesa-gesa; bingung. Apapun padanan katanya, hal tersebut selalu menjadi momok menakutkan manakala berlatih berbicara di depan umum. Istilah yang tepat untuk menggambarkan seseorang yang 'kikuk' saat tampil di depan umum adalah demam panggung, beberapa gejala dari  'demam panggung' :

1. Detak jantung semakin cepat


Ada sensasi mengerikan ketika nama kita dipanggil, atau kita berada dalam urutan tampil. Berbagai hapalan teks materi dan rapalan jampi-jampi supaya tetap tenang akan dilakukan. Berbeda senasinya jika kita hanya sebagai penonton saja. Seorang penampil dituntut untuk sempurna, mungkin ini yang menyebabkan 'penampil' seolah diburu kesempurnaan.


2. Lutut bergetar


Entah lutut yang kanan, atau yang kiri, Mungkin dua-duanya. Seluruh sendi yang menopang kita berdiri seolah mengalah manakala kita berada di depan orang lain. Sekuat apapun kita berusaha untuk menenangkan diri, tapi kontrol lutut seolah bergetar sendiri. Dan itu sangat memalukan ketika kita sedang diperhatikan.

3. Berkeringat


Tiap orang berbeda dalam hal ini, keringat merupakan air yang keluar manakala suhu tubuh meningkat. Ada yang berkeringat di telapak tangan, dahi, hidung dan sebagainya. Dan hal yang tidak wajar adalah manakala keringat kita bercucuran. Sehingga nampak kita sedang gelisah, membawa banyak tisu untuk meredaka ketegangan.

4. Suara bergetar


Kondisi lutut yang bergetar, atau tangan yang bergetar bisa kita minimalisir dengan mencubitnya atau bersender pada benda sekitar. Seperti meja atau apapun benda untuk bersandar. (menyender). Tapi bagaimana kalau suara kita yang bergetar? bukan karena sengaja atau teknik, tapi pita suara tidak terkendali. Sangat malu ketika kita berbicara atau tampil menggunakan pengeras suara (microphone).


5. Pusing


Kondisi ini sangat tidak ditolerir ketika kita akan tampil tapi kepala kita menahan sakit.atau pusing. Keringat tidak henti-hentinya mengucur. Tenggorokan kering kekurangan air (dehidrasi), dan diperparah dengan hapalan teks materi yang belum kita kuasai. Terkadang kita seperti seekor ikan yang sengaja disuruh keluar kolam? Ini bukan zona nyaman! ya jelas untuk tampil di depan umum, terlebih bagi 'Pemula' itu sungguh kiamat besar.


6. Kejang perut/mual


Bolak-balik ke belakang, entah karena kedinginan atau suhu tubuh yang tidak normal. Perputaran di area lambung dan salurannya membuat kita tidak enak duduk, tidak betah berdiri. Gelisah dibuatnya. Ingin rebahan tapi materi belum hafal.


7. Sakit punggung


Rata-rata semua organ kita terganggu ya manakala kita akan 'naik panggung'. Entah bagaimana jadinya ketika kita memaksakan diri dengan kondisi yang luar biasa mengerika ini. Hehe .. Jelas ya jika mau tampil cari posisi nyaman untuk istirahat, latihan dan persiapan. Tubuh kita perlu beradaptasi dengan hal-hal yang belum pernah kita lakukan.


8. Mata berair


Gejala-gejalanya amat menghawatirkan ya, kebayang ga saat kita lagi presentasi atau berbicara di depan umum, tapi pandangan kita seolah kabur, karena selaput korena kita terisi air? Bukan sedang menangis tapi seolah ada kabut tebal yang membuat kita mengibaskan tangan kita ke mata. Atau Sesuatu yang membuat kita gatal ingin mengucek mata. Entah respon tubuh karena sedang beradaptasi atau lensa mata kita perlu perhatian lebih untuk lebih fokus karena melihat orang banyak. (menenal dan menipis).


9. Amnesia


Ini gejala yang amat fatal ya. Hahaha .. Ketika dalam urutan tampil kita malah lupa tempatnya, lupa materi, lupa dimana menyimpan catatan (note), lupa kalau hari ini ada acara di luar, lupa kalau kita sedang berbicara di depan umum. Atau barangkali kita lupa siapa nama kita 'Ari urang saha?' Apapapun itu kondisi otak sedang dalam tahap beku, perlu pendinginan dan ketenangan. Plis, jangan dulu buka mulut kalau kondisi badan kita belum siap. Jangan sampai kamu ada dalam tahap 'lupa' ini atau yang kesepuluh ini. 'Pingsan!'


10. Pingsan


Merepotkan ya kalau kamu sedang berada dalam tahap ini. Nervous yang teramat sangat! - Kondisi tubuh tidak bisa dikendalikan, pikiran, perkataan sudah tidak normal. Stak! kita ambruk di tempat. Pernah melihat fenomena seperti ini kan? Semoga kita tidak mengalaminya.


Lalu bagaimana cara mengatasinya? - sebuah pepatah yang tertera dalam spanduk rumah sakit adalah 'Setiap Penyakit ada Obatnya!'. betul sekali, untuk mengatasi Nervous/Grogi kita harus tahu dulu apa sebabnya. Kenapa kita suka bergetar lututnya saat berbicara di depan umum, kenapa kita ini, kenapa kita begitu. Ulasannya masih panjang, besok kita lanjutkan tentang  'Penyebab Nervous dan Solusinya'.

-
Terima kasih sudah membaca sampai akhir, semoga tidak puas dalam mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Jika butuh konsultasi bisa ke web ini Pustaka Besar

--
Tasikmalaya, 18 Februari 2020
Penulis : Agus Sutisna

---
Referensi :
Pelatihan Public Speaking, Sekolah Komunikasi Miracle. Tasikmalaya
Thank's to ibu Lucy Dian Rosalin, bapak Andi Gumilar, dan semua Crew Sekolah Komunikasi yang paling keren!!

11.2.20

Diagnostic Test : 4 Tipe Kepribadian Manusia



Bekerja dengan orang lain dalam suatu perusahaan besar atau kecil akan terjadi pergesekan satu sama lain. Sebuah resiko karena manusia adalah makhluk sosial, yang mana akan berhubungan dengan satu atau lebih banyak orang. Jangan heran jika kita menemukan orang yang bertentangan dengan pendapat kita, pun jangan heran ada orang yang selalu mendukung apapun yang kita usulkan. Manusia memang unik.

Apa itu Karakter dan Kepribadian Manusia?


Dari laman KBBI Daring, Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain; tabiat; watak, sementara Dari laman KBBI Daring, Kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain.

Tipe Kepribadian Menurut Hippocrates-Galenus


Dicatut dari penelitian Nur Hamidah, ditulis dalam catatan jurnalnya, bahwa Tipe Kepribadian dicetus pertama kali oleh Hippocrates (460-370 SM). Ia membagi 4 golongan kepribadian manusia berdasarkan unsur yang terdapat di alam, yaitu Tanah, air, udara dan api. Tanah mewakili sifat kering, Air mewakili sifat basah, udara mewakili sifat dingin dan api mendukung sifat panas. (Jaenudin, 2012).

Teori Hippocrates berdasarkan sifat yang juga terdapat dalam tubuh manusi, yaitu sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning), sifat basah dalam melanchole (empedu hitam), sifat dinginpada phlegma (limpa), dan sifat panas pada darah. (Bruni, 2002)

Selanjutnya Galenus (129-200) SM mengembangkan pendapat Hippocrates dan memberi keempat tipe dengan Koleris, Melankolis, Plegmatis, dan Sanguinis (Jaenudin, 2012).

Lalu teori disempurnakan oleh Florence Littauer dengan menjelaskan bagaimana ciri-ciri tiap kepribadian.

Sangunis merupakan karakter yang mudah Bahagia namun mudah sedih, suka berbicara, suka menolong, berantakan, emosional dan kekanak-kanakan.

Koleris mempunyai tantanan hidup untuk pencapaian, berbakat jadi pemimpin, mudah menjalin pertemanan, pekerja keras dan dispilin.

Melankolis itu pemikir, introvert, melakukan segala sesuatu dengan sempurna, sensitive, tenang dan merupakan seorang analis yang handal. Menyukai yang teratur sehingga menyukai grafik, daftar, bagan dan diagram.

Plegmatis, memiliki kepribadian yang menyenangkan, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, pendengar yang baik, menikmati hidup dan tidak terlalu menyukai tantangan. Kemampuan administrasi yang baik karena sifat sabar dan tenangnya,

Apakah semua tipe kepribadian adalah baik? ya semua baik. Ada kelebihan dan kelemahan dari setiap tipe kepribadian. Kita cek yu sekarang!


Air, Bumi, Api, Udara. Zaman dulu semua negara hidup dalam perdamaian. Kemudian semua berubah saat negara Api menyerang. 
Pernah dengar kalimat tersebut? Yup, itu adalah intro dari film avatar The Last Airbender.  Apakah kamu si Kuat pengendali Api? si Sempurna pengendali Air? si Damai pengendali Angin? atau si Populer pengendali Bumi? (Humor)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan saudari Nur tersebut pada siswa kelas 12, dari cara mengerjakan soal gambar/visual disimpulkan bahwa :

Sanguin si Populer, mengerjakan soal dengan cepat namun kurang teliti. Lalu mengecek jawaban hingga berulang-ulang hanya pada soal yang dianggap sulit.

Koleris si Kuat, mengerjakan soal dengan terburu-buru tanpa memahami atau menganalisis terlebih dahulu dan tidak mengecek kembali jawabannya.

Melankolis si Sempurna, mengerjakan soal dengan sangat hati-hati dan teliti. Lalu mengecek semua jawaban minimal tiga kali.

Plegmatis si Damai, akan mengerjakan soal dengan santai dan hanya mengecek jawaban dari soal yang dianggap sulit.

Bagaimana kalau ada kombinasi antara tipe kepribadian? Bukan artinya ganda ya, tapi campuran. Selanjutnya saya akan perbaharui isi postingan ini.

Kesimpulannya adalah semoga dengan mengetahui karakter ini, kita bisa saling menjaga satu-sama lain. Bekerja sama dengan maksimal dalam suatu visi dan misi perusahaan. Menerima karakter baik dalam diri dan mengubur kelamahan-kelamahan yang akan menghambat keberhasilan.

Perbaharui pengetahuanmu dengan mencoba quiz lain dalam Seri Diagnostik Test
--


Sumber Rujukan:

Hamidah, Nur. 2019, Kecerdasan Visual-Spasial Siswa Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Hippocrates-Galenus, Diambil dari laman repository.unej.ac.id diakses di alamat http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90648. Diakses pada 11 Februari 2020

Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016, KBBI Daring diakses (link): https://kbbi.kemdikbud.go.id/ diakses pada 12 Februari 2020

Design Sampul oleh Freepik

10.2.20

Notes Seminar Pendidikan: Psikologi Anak dan Aplikasinya dalam Pembelajaran melalui Permainan Edukatif dan Inovatif



Sebuah awal yang menggetarkan siapapun yang mendengarnya. Iringan lagu pembuka seminar yang sangat menyentuh, khususnya kami yang mendedikasikan hidup kami untuk pendidikan anak. Sebuah lagu dengan judul terima kasih guruku. ‘Pagiku cerahku ... Matahari bersinar ... Ku gendong tas merahku ... Di pundak.’

Tim trainer dari SPA Indonesia, Yogyakarta. Tim yang sudah berpengalaman melatih guru-guru di nusantara. Kak Muksin panggilannya. Jika mau berkenalan dengannya bisa berteman di facebook dengan alamat emailnya muhsin_anwar@yahoo.co.id . Ada sekitar 200 peserta dari guru-guru PAUD di kab. Ciamis dan luar kab. Ciamis.

Ternyata kak Muksin ini asli orang Ciamis, tepatnya lahir di Dewasari. Sejak SD sampai SMA ia sekolah di tanah kelahirannya dan sejak kuliah hingga berkeluarga tinggal di Yogyakarta. “Tepatnya di pinggir candi Prambanan.” Katanya. “Kalau sedang berkunjung ke sana mampirlah dulu!”

Sebuah lagu gubahan berjudul kupu-kupu menjadi awal perkenalan kami. Sejauh yang kupantau ternyata guru-guru PAUD cepat menangkap hapalan berbagai nyanyian dan tepuk-tepukan. Mungkin saking semangatnya mereka ingin menularkan tepuk baru atau gubahan lagu baru ini kepada anak didiknya di sekolah masing-masing.

Penilik dari UPTD kec. Ciamis datang dengan memberi semangat juang pada para peserta. “Semoga kita diniatkan tholabul ilmi.” Katanya. “Guru PAUD dibayar tanpa pamrih. Belum ada perhatian dari pemerintah atas kesejahteraan guru-guru PAUD.” Tambahnya. “Guru PAUD jika dimisalkan menanam padi di sawah, ibaratnya sedang menyiapkan lahan. Disiangi rumputnya, dialiri air lahannya dan dirapikan lahannya. Barulah tandurnya saat masuk sekolah dasar.”

“Maka disinilah penguatan karakter awal generasi mendatang!”

Kabupaten Ciamis belum ada perhatian mengenai kesejateraan guru PAUD. Guru PAUD hanya dibayar dengan “sajuta”. Sabar, jujur dan tawakal. Bahkan ada yang lima puluh ribu per tiga bulan. Bayangkan pertiga bulan! “Secara manusiawi ini diluar logika!” ucapnya. “Meski memang rezeki datang dari Tuhan. Dan semoga hadirnya Kak Muksin disini dapat menguatkan dan memberi semangat juang padi kami guru-guru.” Nasihat Pak Penilik UPTD kec. Ciamis.

Dalam pelatihan ini para guru diajari dan diarahkan untuk fokus, keep smile! dan bersemangat. Apa sih fungsinya mempelajari psikologi anak? Pelatihan psikologi anak atau aspek-aspek tentang jiwa anak sangat penting bagi seorang guru. Setiap hari guru bertemu dengan anak didik. “Maka apa yang dihadapan kita itu yang harus kita kenali pribadinya.”

“Tidak semua niat baik berhasil dengan baik!” Maka oleh karena itu ada tekniknya. Ada sebuah perumpamaan cerita mengenai akibat yang buruk dari cara yang keliru. Setiap hari anak yang di kelasnya terbilang pandai, di rumah ia sering dijejali pepatah orang tua agar rajin belajar. Hampir setiap hari anak diomeli agar cepat-cepat mengerjakan PR, belajar dan membaca buku. Karena salah dalam cara tersebut, sekarang anak yang tadinya pandai itu berangsur-angusr jadi malas, tidak percaya diri dan sulit menyampaikan pendapat.

“Maka dari itu untuk ibu atau ayah di rumah jangan terlalu over protektif, memaksa dan tidak menghargai anak. Akibatnya akan ketahuan saat ia sudah dewasa.”

Mengapa kita harus mengenal karakter atau sifat seorang anak?

Masa kanak-kanak adalah masa yang paling membahagiakan. Hanya kadang kita lupa bagaimana rasa yang sebenarnya. Saat kita melihat anak kecil berisik kita memarahainya. Saat kita mengajar di kelas tak ada yang memperhatikan. Kesal kita dibuatnya. Saat tak ada yang sama sekali menjawab pertanyaan kita. Jengkel kita rasanya. Berisik. Banyak berulah. Tidak bisa diam di tempat. Kata pemateri mereka sedang thawaf (berkeliling), Sa’i (berpindah-pindah) dan melempar jumrah.

Saat kita kesal ingin sekali meluruskan akhlaknya. Kita tidak sadar jika dulu kita begitu. Malah mungkin lebih dari sekedar thawaf, sai atau melempar jumrah. Kita baru tahu bagaimana susahnya jadi seorang yang dewasa atau menjadi seorang guru. Mungkin dulu guru-guru kita, mentor-mentor kita, ustad-ustadzah kita menilai seperti ini. Tidak jauh beda.

Pentingnya kita mempelajari karakter atau psikologi anak.

Pertama. Agar kita tahu ciri-ciri khas dari seroang anak. Ibarat seorang dokter yang akan memberi obat. Maka ia dengan prosedurnya akan mengenali penyakit pasien dan gejala-gejalanya. Jangan sampai dokter melakukan malapraktek. Kalau dokter keliru memberi vaksin atau obat mungkin gejalanya akan terasa beberapa saat lagi atau jika daya tubuhnya masih kuat bisa terlihat beberapa hari ba’da operasi. Tetapi kalau guru salah mendidik karena tidak tahu karakter anak. Bagaimana perlakuan terhadap satu anak dan anak yang lain. Maka efeknya akan bertahan seumur hidup. Terekam kuat di otak. Terkristalkan dalam pergaulannya di masa depan. maka berhati-hatilah berinteraksi degan anak-anak.

Kedua. Agar kita dapat membimbing anak sesuai perkembangannya. Misalkan penempatan mengajari membaca dan menghitung saat usia dini. Sebagian pendapat ada yang mengatakan agar anak tidak terlalu dibebani oleh angka dan kata saat usia dini. Hanya untuk pengenalan saja. Masalahnya tidak pada anak-anak, orang tua mengininkan anak di bawah usia sekolah dasar supaya bisa membaca dan menulis. Mereka takut jika saat sekolah dasar nanti anak mereka ketinggalan nilai bahkan tidak naik kelas. Yang khawatir justru orang tua. “Plis, Anak-anak tidak usah dibebani!” Hingga akhirnya anaklah yang jadi korban ambisi orang tuanya.  “Memang tidak mudah menemani anak belajar.”

Ketiga agar dapat mengoptimalkan potensi anak. Kelebihannya dan keurangannya. Dosa jika kita tidak mendidik mereka. masing-masing anak punya potensinya masing-masing. Kak Muksin salah satu trainer menyesalkan atas kesepakatan diumumkannya juara-juara kelas dari peringkat satu sampai tiga saja. Tidak adil anak dibiarkan sendiri tanpa ia membanggakan diri dengan potensi terpendamnya. Jangan sampai ada yang mengatakan anak yang tidak bisa matematika itu bodoh. Mungkin potensinya ada di bahasa, atau mungkin ia berpotensi di olahraga. Jelas, masing-masing anak diarahkan untuk mencapai posisinya.

Keempat agar kita bijaksana dalam memperlakukan mereka. mungkin saat di kelas kita melihat ada anak yang sering cemberut, murung dan tak bersemangat. Jika kita jadi mereka dan proses pendewasaan terjadi seperti usia kita mungkin ia akan berkata. “Aku punya masalah, bu!”
Contoh cerita di kelas ada anak yang diam saja tak seperti yang lain. 

Contoh Cerita Kasus 1 :

“Apa kau sakit?” Ibu guru mendekati anak yang diam di antara teman-teman lainnya yang bermain. Wajahnya lesu tidak bergairah. Terdorong hasrat ingin memberi nasehat, ibu guru mendekati dan mengelus-elus punggunnya. “Sakit apa nak?”

“Tidak, Bu!”

“Apa kau mau main dengan ibu?” Ibu guru inisiatif mengambil boneka tangan dan menggoyang-goyangkannya.

“Tidak, Bu!”

“Kamu kenapa diam membisu, tidak seperti kawan-kawan yang lain?” kaca mata bu guru di geser ke atas, karena turun mendekati hidung yang lumayan pendek.

“Saya punya masalah, Bu!” jawab anak itu lemas menatap ibu guru dengan mata yang sendu.

“Sama ibu juga punya masalah, tos dulu ah!” Lalu mereka berdua saling beradu tangan tanda senasib seperasaan.

Punya masalah? Anak kecil koq sudah punya masalah? Nah lho. Jika anak bisa berbicara gaya orang dewasa mungkin akan mendapati hal seperti itu. Atau seperti ini.

Contoh Cerita Kasus 2 :

“Coba siapa tahu rasanya gula?” Ibu guru memberi pertanyaan sederhana, ia menatap semua mata anak-anak di depannya. Ibu guru sengaja mengacungkan tangannya, berharap ada yang mengikuti gerakannya. Semua mengacunhkan jarinya antusias. Ibu guru senang. Tapi lagi-lagi anak itu diam. Bu guru mendekati anak itu, pelan-pelan ia berbisik. “Coba siapa tahu rasanya gula?”

Anak itu menggeleng. Ah, mungkin ia tidak tahu. Ia coba lagi dengan pertanyaan lain yang lebih sederhana, tentunya kalua ada gula pasti ada garam. ‘Pasti mudah dong menjawabnya.’ Pikir ibu guru. Raut wajah ibu guru sumringah, senyum-senyum sendiri.

“Coba siapa tahu rasanya garam?”

Anak itu menggelang lagi. Habis upaya ibu gurunya, ia beralih kepada teman-teamannya yang lain, yang lebih antusias. Tanpa disadari ibu guru, terlihat di depan pintu kelas kakaknya memperhatikan. Kakak melihat sang adik ditanya bu guru hanya menggelang saja. Padahal ia anak yang pandai.

Saat pulang sekolah sang kakak bertanya pada adiknya.

“Apa kau tidak tahu bagaimana rasanya gula?” selidik kakaknya penasaran.

“Tahu?”

“Lalu kenapa tidak menjawab tadi?”

“Aduh, kakak aku tuh lagi pusing.. Kenapa ayah dan ibu bertengkar melulu ya?”

Ini hanya misalkan. Tapi jika anak bisa bicara dengan bahasa orang dewasa hal ini mungkin akan terjadi. Mungkin pernah ada anak yang bilang tidak mau belajar dengan guru itu! tidak mau belajar sama guru ini. Kenapa seperti itu? Itu karena cara pembelajarannya berbeda. Dan anak berkomunikasi dengan gayanya sendiri. Setiap anak itu unik dan untuk mendekatinya perlu mengenalinya terlebih dahulu.

Macam-Macam Karakter Anak

Oke. Setelah kita mengetahui alasan kuat mengapa kita harus mempelajarinya. Maka inilah karkter anak.

1. Motorik (Banyak bergerak)
“Anak yang cenderum diam justru bermasalah.” Saya kaget mendengar kalimat ini. Sebelum tahu hal ini saya selalu jengkel saat anak-anak tidak mau diam di tempat. Disuruh ini tidak mau, disuruh begini susah melulu. Kadang ia berlarian dan menyikut anak lain, sehingga menimbulkan tangisan salah satunya. Faktanya memang begitu anak justru banyak bergerak itu lebih baik. Maka menjadi wajar mana kala anak tidak bisa diam di tempat terlalu lama, tidak kenal lelah dan capai. Maka untuk mendidik mereka dengan cara melibatkan mereka pada aktifitas motoriknya. Buat mereka merasa nyaman. Maka guru-guru PAUD sering menggunakan banyak gerakan dan jenis tepukan.

2. Berpikir
Anak belum bisa berpikir yang abstrak. Mereka berpikir yang nyata. Kongkrit. Maka gunakan media atau alat media untuk membantu anak dalam berpikir dan menangkap pelajaran. Dunia anak adalah dunia konkrit.

3. Ingin selalu tahu dan berkreasi atau penasaran.
Jangan matikan rasa ingin tahu anak dengan mengabaikan pertanyaan mereka. Berikan permainan yang menantang rasa penasaran mereka, bisa dari SAINS atau apa saja. “Perbanyak melakukan penelitian, pengamatan dan pertunjukan agar anak-anak terangsang motorik.”

4. Emosinya masih labil. (mudah berubah)
Setelah anak bertengkar dalam sepuluh menit mereka langsung berbaikan bersalaman dan bermain bersama lagi. Kak Muskin memberikan cara untuk melerai anak yang sedang bertengkar. “Jangan berdiri! Mereka akan saling menyalahkan. Maka posisi yang benar adalah duduk sesuaikan dengan tubuh anak, dan nada suara kita pastikan di bawah nada mereka.”

5. Suka bermain.
Dunia anak adalah dunia bermain. Anak mampu mempelajari berbagai hal dari cara mereka bermain, bersoialisasi, bahasa dan rasa percaya diri.

“Maka pandai-pandailah guru membuat game edukatif!”

Macam-macam bermain:
a. Bermain indoor/outdoor
b. Bermain dengan alat dan tanpa alat
c. Secara individu atau kelompok. 
d. Aktif dan pasif. Aktif adalah anak ikut bermain, pasif anak tidak ikut dalam permainan diantaranya menonton. Bermain adalah aktifitas yang membuat perasaan happy (menyenangkan). Dan bemain pasif itu tidak baik. Anak menonton televisi itu berbahaya. Membuat susah konsentrasi dan susah menangkap pelajaran.


6. Setiap anak itu unik. 
Carilah kelebihan setiap anak. Dimunculkan sehingga ia bisa berdiri di atas potensinya. Jika ada 30 anak maka buatlah 30 prestasi. Tapi kita lebih mudah melihat kekurangan daripada kelebihan mereka, kan? Intinya cari agar semua anak mempunyai prestasinya. Agar tidak ada yang minder. Terlalu dini jika anak dibebankan dengan persaingan. 

Contoh perintah yang mengandung karakter pendidikan karakter. “Yang tadi pagi menyalakan lampu kelas boleh pulang duluan?”

7. Mudah meniru/ imitasi. 
Di sekolah orang yang paling dipercaya adalah guru. Guru adalah orang yang paling mereka percayai daripada orang tua. Maka berhati-hatilah jika berperilaku dekat anak-anak. Karena perbuatan lebih besar pengaruhnya daripada ucapan. 

8. Masih tergantung pada orang lain.
Orang dewasa. Belum mandiri. Anak sering laporan. “Bu guru, si anu suka mencontek!” 

9. Anak berkembang melalui proses belajar. 
Mendidik anak bukan seprti memasak mie instan. “Sabar dalam mendidik anak, sabar yang tidak ada batasnya.” Tugas kita menyiapkan lahan/pondasi yang kuat bagi anak-anak kita.

10. Suka bergaul dengan teman sebaya. 
Maka untuk mengubah seorang anak ubahlah kawan-kawannya. Cukup belajarlah mencintai anak-anak!

Nah, semoga bisa dipahami ya. Materi ini bisa dibaca oleh semua kalangan, tidak teruntuk guru PAUD tapi juga Orang Tua. Akhirnya saya ucapkan Terima kasih kepada PAUD Kober Al-Istiqomah  Cantigi, Desa Kujang Kec. Cikoneng, Kab. Ciamis  yang mengajak penulis untuk ikut seminat keren ini.

-
Sabtu, 19 Januari, 2013, Sejahtera Plaza Ciamis.
Penulis : Agus Sutisna
Designed by rawpixel.com / Freepik