27.1.20

Diagnostic Test : Learning Style (Tipe Gaya Belajar)

Apa Itu Gaya Belajar


Gaya Belajar atau Learning Style adalah sebuah teknik bagaimana agar kita secara personal bisa mempercepat laju pemahaman terhadap suatu materi baru. Bagaimana suatu materi atau ilmu baru dapat terserap dengan se-efektif dan se-efisien mungkin.

Setiap orang memiliki style-belajarnya tersendiri. Ada yang suka pergi ke perpustakaan, memilih-milih buku bacaan, pasang wifi dan melihat tutorial di youtube. Ada pula yang cocoknya dengan cara diskusi dengan teman, sharing materi, presentasi, dan mendengar tutor atau guru memberikan penjelasan. Ada pula yang suka berada di dalam kelas, maunya pergi ke laboratorium, lapangan bola, kebun raya atau mengerjakan langsung di papan tulis.

Dari sedikit ciri-ciri tersebut, 'Learning Style' atau Gaya belajar dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Tapi jangan heran kalau setelah kalian mencoba testnya ada yang memiliki lebih dari satu 'Style'. Itu keren! kalian bisa dengan mudah menyesuaikan cara belajarnya.

Gaya Belajar Menurut Para Ahli


Dikutip dari skripsi yang tertera di webnya IAIN Tulunggagung, dari laman http://repo.iain-tulungagung.ac.id/ kita bisa menyimak penjelasan mengenai gaya belajar dari para ahli, berikut sadurannya ;

Sukadi dalam bukunya Progressive Learning halaman 93, menerangkan bahwa "gaya belajar merupakan kombinasi antara cara seseorang dalam menyerap pengetahuan dan cara mengatur serta mengolah informasi atau pengetahuan yang didapat."

Sedangkan menurut S. Nasution dalam bukunya Berbagai pendekatan dalam proses belajar & mengajar. . . , halaman 94. Menjelaskan tidak jauh berbeda bahwa gaya belajar adalah "cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan memecahkan soal."

Bobby DePorter dan Mike Hernacki, dalam bukunya Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. . . , halaman. 110, mendefinsikan bahwa "gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi."

Dari pengertian para ahli tersebut bisa disimpulkan jika gaya belajar adalah suatu cara untuk mendapatkan suatu informasi. Tentunya lain orang, lain pula gaya belajarnya ya. Ada yang cepat menyerap ada pula yang lambat menyerap suatu informasi. Kita lebih suka menyebut kategori kedua ini dengan istilah 'loading lama atau lola'. Padahal mungkin saja ia belum tahu gaya belajarnya saja. Dengan begitu kita tidak lagi mengejek teman yang kesusahan belajar ya. Daripada kita menyinggung perasaan mereka, mendingan kita bantu mereka dengan test gaya belajarnya.

Jangan tunggu lama-lama kita ketahui bersama, apa gaya belajarmu sebenarnya?




Cara Belajar yang Tepat dan Cepat sesuai dengan Jenis Gaya Belajar


Coba saya pengen tahu, dari uji test tersebut gaya belajar mana yang kamu miliki? Nah setelah kita ketahui cara belajarmu, mari kita teruskan bahasan tentang cara belajar yang tepat menurut jenis gaya belajarmu.

1. Kinestetik

Jenis Gaya belajar ini sangat membutuhkan ruang gerak yang cukup luas ya. Orangnya tidak suka berada di tempat yang sempit, duduk di depan, atau duduk dekat dinding. Serasa terpenjara kalau berada di tempat tersebut, ia lebih suka duduk di tempat yang bisa leluasa berjalan, berbaring atau berlarian. Dan jika dia mau belajar, tipe gaya belajar ini lebih suka ditantang untuk merakit, mencoba langsung atau mengerjakan dengan tangannya sendiri. Sewaktu kelas saya sedang berdiskusi, seorang teman curhat dan mengeluhkan pelajaran sekolah yang membosankan. Ia lebih baik tidur jika harus mendengar gurunya bercerita atau menjelaskan.

Nah, kalau kamu termasuk Style-Kinestetik, dan kamu ingin sekali menguasi satu bidang. Apa yang harus dilakukan? Yup! Langsung bereksperimen, perhatikan instruksi dan langsung mempraktekan, ikut kegiatan yang membutuhkan ruang gerak semacam Tim Riset dan Pengembangan, tim KIR (Kelompok Kerja Ilmiah), dan perbanyak tool-tool atau alat-alat  yang dibutuhkan sesuai bidang yang ingin kamu kuasai. Saya contohkan programmer, tentu kamu harus mempunyai laptop terlebih dahulu.


2. Auditori

Jenis gaya belajar ini membutuhkan ruang dengar yang cukup sensitif. Maka jangan heran ketika ia belajar ingin sendirian karena tidak boleh diganggu atau perlu adanya rekan untuk saling berdiskusi. Tipe auditori mengandalkan aspek pendengaran untuk memahami dengan benar apa yang disampaikan oleh tutor/guru/instruktur atau media pembelajaran. Ia juga akan lebih senang jika berdiskusi dengan berbagai topik. Jadi jangan heran di kelas ia aktif bertanya dan berinterasi langsung dengan yang lain. 

Tidak sengaja saya nonton diskusi antara Pak Chaeril Tanjung dan CEO Bukalapak Ahmad Zaky di laman Youtubenya CNBC Indonesia, dalam diskusinya Ahmad Zaky mengatakan ia sangat ingat materi di perkuliahan adalah take actionnya seperti bertanya, berdebat, berdiskusi dengan guru/dosen. Nah mengambil dari hal ini, bagi rekan yang Style-Auditorinya sangat kuat bisa langsung meniru dengan cara ambil bagian dalam pembelajaran di kelas, seperti aktif bertanya, aktif menjawab, aktif berdiskusi dan hal-hal yang merangsang indera pendengararan.

Bisa juga dengan cara membaca buku dengan bersuara, merekam saat guru/tutor mengajar, dan media belajar yang berformat suara seperti Podcast, Inspigo dan lain-lain.

3. Visual

Buku, Gambar, Chart, Diagram sangat disukainya. Segala yang nampak bisa jadi media belajar bagi Style-Visual ini. Biasanya orangnya rapi karena ia juga memperhatikan penampilan. Untuk memudahkan belajar sekarang sudah banyak infografis/infografik yang bisa diunduh di Katadata, Aplikasi Youtube sebagai media pembelajaran, buku-buku dan e-book, modul dan lain sebagainya.

Selain tiga Gaya ini ada juga kombinasi dari beberapa gaya, tergantung dominasi mana hasil test di atas. Kalau begitu semoga bisa mempraktekan ya! dan Selamat bersenang-senang dengan Style Belajarmu. Tak perlu bingung kenapa temanmu yang sama-sama makan nasi dan lauk pauk, tapi dia cepat menyerap materi, mungkin dia sudah membaca postingan ini lebih dulu darimu.

Terakhir, jangan cepat puas dengan Learning Style Test ini ya. Cari referensi lainnya untuk menambah pengetahuanmu. Baiknya coba test yang lainnya dalam Seri Diagnostic Test
--
Penulis : Agus Sutisna
Referensi : Refository IAIN Tulungagung
Design Sampul : Freepik
Quiz : Online Quiz Creator
Comments


EmoticonEmoticon